Wanita yang Diperintahkan Melepas Jilbab Demi Karir, Haruskah Taat?


Jibril Radio - Dalam dunia kerja modern, banyak wanita muslimah menghadapi dilema antara mempertahankan hijab mereka atau mengikuti aturan perusahaan yang mengharuskan melepasnya. Apakah seorang wanita harus taat jika atasan atau lingkungan kerja memaksanya untuk melepas jilbab demi karir?

Taat Hanya dalam Hal yang Ma'ruf

Islam menempatkan ketaatan kepada pemimpin dalam batasan yang jelas. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:

"Tidak ada ketaatan di dalam maksiat, taat itu hanya dalam perkara yang ma'ruf."
(HR. Bukhari, no. 7257, Muslim, no. 1840)

Hadits ini menegaskan bahwa ketaatan hanya berlaku dalam perkara yang baik (ma'ruf), bukan dalam maksiat. Melepas jilbab, yang merupakan kewajiban bagi muslimah sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits, tidak termasuk dalam perkara yang diperbolehkan. Oleh karena itu, jika seorang wanita dipaksa untuk melepas jilbab demi pekerjaan, dia tidak wajib menaatinya.

Jilbab dalam Al-Qur'an

Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab: 59)

Ayat ini menunjukkan bahwa jilbab bukan sekadar simbol, tetapi merupakan perintah Allah yang memiliki hikmah besar, termasuk menjaga kehormatan dan identitas seorang muslimah.

Tidak Taat pada Perintah yang Bertentangan dengan Syariat

Sering kali, dalam dunia kerja, ada tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar tertentu, termasuk dalam berpakaian. Namun, Islam memberikan batasan yang jelas bahwa tidak ada ketaatan kepada siapa pun jika itu bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:

"Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah."
(HR. Ahmad, no. 1098)

Dari hadits ini, jelas bahwa seorang wanita tidak boleh menaati perintah yang bertentangan dengan syariat, meskipun perintah itu datang dari atasan atau pemimpin.

Menjaga Prinsip dan Mencari Solusi

Bagi wanita muslimah yang menghadapi tekanan untuk melepas jilbab, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Berdialog dengan Atasan
    Coba komunikasikan dengan baik mengenai kewajiban mengenakan jilbab dalam Islam dan pentingnya bagi Anda.

  2. Mencari Alternatif Pekerjaan
    Jika lingkungan kerja tidak menghormati prinsip agama Anda, pertimbangkan untuk mencari tempat kerja yang lebih ramah terhadap nilai-nilai Islam.

  3. Menguatkan Keimanan
    Ingatlah bahwa rezeki datang dari Allah. Jangan takut kehilangan pekerjaan karena mempertahankan prinsip agama, sebab Allah telah menjanjikan pertolongan bagi orang-orang yang bertakwa.

Allah Ta'ala berfirman:

"Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(QS. At-Talaq: 2-3)

Menutup aurat dengan berjilbab adalah perintah Allah yang tidak boleh dikompromikan demi kepentingan duniawi. Jika seorang wanita diperintahkan untuk melepas jilbabnya demi pekerjaan atau karir, maka ia tidak wajib taat karena hal itu termasuk dalam maksiat. Sebagai muslimah, kita harus yakin bahwa Allah akan memberikan jalan terbaik bagi hamba-Nya yang istiqamah dalam ketaatan.

Tetaplah berpegang teguh pada ajaran Islam, karena tidak ada yang lebih berharga daripada ridha Allah. Semoga Allah memudahkan setiap muslimah dalam menjaga hijabnya dan memberikan rezeki yang halal serta penuh berkah. Aamiin.

0 Komentar