Jibril Radio - Setiap manusia pasti akan menemui ajalnya. Kematian adalah kepastian yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun, baik orang kaya maupun miskin, pejabat maupun rakyat biasa. Namun, bagaimana kondisi seseorang saat meninggal dunia sangatlah penting dalam pandangan Islam. Salah satu keadaan terbaik saat meninggalkan dunia adalah dalam kondisi berdzikir kepada Allah Ta'ala. Seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Sebaik-baik amalan adalah engkau meninggalkan dunia dalam keadaan lisanmu senantiasa basah dengan dzikir kepada Allah Ta'ala."
(HR. Tirmidzi, lihat As-Silsilah as-Shahihah 1835)
Baiklah kita akan membahas pentingnya berdzikir, manfaatnya dalam kehidupan dan akhir hayat, serta dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadits yang memperkuat keutamaan amalan ini.
Keutamaan Dzikir dalam Islam
Dzikir adalah salah satu ibadah yang paling mudah dilakukan, tetapi memiliki keutamaan yang sangat besar. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya."
(QS. Al-Ahzab: 41)
Berdasarkan ayat ini, kita diperintahkan untuk senantiasa berdzikir dalam setiap keadaan, baik di waktu lapang maupun sempit. Berikut beberapa keutamaan dzikir yang disebutkan dalam Islam:
1. Dzikir Menenangkan Hati
Allah berfirman:
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd: 28)
Ketenangan hati adalah salah satu nikmat terbesar yang bisa dirasakan manusia di dunia ini. Banyak orang mencari ketenangan dengan berbagai cara, tetapi dzikir adalah solusi terbaik yang dijamin oleh Allah dalam Al-Qur'an.
2. Dzikir Menghapus Dosa
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa mengucapkan 'Subhanallah wa bihamdihi' seratus kali dalam sehari, maka dosa-dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih di lautan."
Ini menunjukkan bahwa dzikir tidak hanya mendekatkan kita kepada Allah, tetapi juga menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa kita.
3. Dzikir Memberikan Pahala yang Besar
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Dua kalimat yang ringan di lisan, tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh Ar-Rahman (Allah), yaitu: 'Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil adzim.'"
Dari hadits ini kita bisa memahami bahwa meskipun dzikir itu sederhana dan mudah, tetapi pahalanya sangat besar di sisi Allah.
Meninggalkan Dunia dalam Keadaan Berdzikir
Meninggal dalam keadaan berdzikir adalah salah satu pertanda husnul khatimah (akhir yang baik). Berikut beberapa contoh dari hadits dan kisah nyata mengenai orang-orang yang meninggal dalam keadaan berdzikir:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa yang akhir perkataannya adalah 'La ilaha illallah' maka ia akan masuk surga."
(HR. Abu Dawud, Al-Hakim)
Hadits ini menunjukkan bahwa pentingnya seseorang senantiasa berdzikir kepada Allah, terutama di saat-saat menjelang kematian.
Cara Membiasakan Diri Berdzikir
Agar kita bisa meninggalkan dunia dalam keadaan berdzikir, kita perlu membiasakan diri dengan beberapa hal berikut:
1. Mengamalkan Dzikir Harian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan berbagai dzikir yang bisa kita amalkan setiap hari, seperti:
Dzikir pagi dan petang
Tasbih, tahmid, dan takbir setelah shalat
Dzikir sebelum tidur
Dzikir setelah bangun tidur
2. Membaca Al-Qur'an Secara Rutin
Membaca Al-Qur'an juga termasuk dzikir yang paling utama. Usahakan untuk membaca beberapa ayat setiap hari agar kita selalu dekat dengan kalamullah.
3. Menghindari Perkataan yang Sia-sia
Daripada membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat, lebih baik memperbanyak dzikir. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Meninggal dunia dalam keadaan berdzikir adalah impian setiap muslim. Hal ini menjadi pertanda husnul khatimah dan menunjukkan kedekatan seseorang dengan Allah. Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri dengan dzikir sejak dini agar lidah kita tetap basah dengan menyebut nama Allah hingga akhir hayat.
Semoga Allah memudahkan kita untuk selalu berdzikir kepada-Nya dan mengakhiri hidup kita dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin.
0 Komentar