Hukuman Allah untuk Orang Zalim Pasti Datang, Bersabarlah!

free palestina

Jibril Radio - Kita hidup di zaman yang penuh dengan ketidakadilan. Setiap hari, berita tentang kezaliman dan penindasan seakan tak pernah berhenti mengalir. Kadang kita bertanya, "Kok bisa ya orang zalim seolah-olah bebas bertindak tanpa hukuman?" Padahal, mereka menyakiti banyak orang, merampas hak, bahkan menumpahkan darah.

“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.”

(QS. Ibrahim: 42)

Islam mengajarkan kita satu hal penting: jangan pernah sangka Allah diam.

Allah Tidak Lalai

Ayat dalam Surat Ibrahim ayat 42 menegaskan bahwa Allah tidak lalai sedikit pun dari perbuatan orang-orang zalim. Mungkin secara kasat mata, mereka tampak menang, bahagia, punya kekuasaan. Tapi ingat, semua itu hanyalah penundaan. Allah Maha Melihat, Maha Adil, dan Maha Kuasa membalas.

Dalam tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini adalah penghibur bagi Rasulullah ï·º dan umatnya atas kezaliman yang dilakukan orang-orang musyrik. Allah menunda hukuman, tapi tidak membiarkannya. Hukuman itu pasti datang—di waktu yang paling tepat.

"Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata mereka terbelalak."
Artinya, saat hari kiamat tiba, mereka akan sadar, tapi sudah terlambat.

Bersabarlah, Wahai Orang yang Dizalimi

Dizalimi itu menyakitkan. Tapi sabar dalam menghadapi kezaliman adalah salah satu bentuk kekuatan iman.

Rasulullah ï·º bersabda:

“Takutlah kalian terhadap doa orang yang terzalimi, karena antara doanya dan Allah tidak ada hijab (penghalang).”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Doa orang yang dizalimi itu langsung menembus langit. Bahkan jika orang itu bukan muslim sekalipun, menurut sebagian ulama, Allah tetap mendengar dan mengabulkan doa keadilan tersebut.

Maka, daripada membalas dengan kezaliman yang sama, lebih baik bersabar dan berserah pada Allah. Balasan-Nya jauh lebih sempurna.

Contoh dalam Sejarah: Firaun, Haman, dan Namrud

Sejarah Islam dan para nabi sarat dengan kisah bagaimana orang zalim akhirnya dihancurkan Allah. Mari kita ambil tiga contoh besar:

  1. Firaun – Raja Mesir yang menyiksa Bani Israil, mengaku sebagai Tuhan, dan menantang Musa ‘alaihissalam. Tapi akhirnya dia dan tentaranya ditenggelamkan oleh Allah di Laut Merah.

  2. Haman – Tangan kanan Firaun yang penuh tipu daya. Namanya bahkan diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai simbol kesombongan dan kejahatan.

  3. Namrud – Penguasa zalim pada masa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Ia menganggap dirinya Tuhan. Namun, Allah mengirim nyamuk kecil yang masuk ke otaknya dan membuatnya mati mengenaskan.

Ini bukti nyata bahwa kezaliman tidak akan pernah bertahan lama.

Jangan Putus Asa dari Keadilan Allah

Kadang kita ingin keadilan itu datang sekarang juga. Tapi Allah punya waktu terbaik-Nya. Ada yang dibalas di dunia, ada yang ditangguhkan sampai akhirat.

Rasulullah ï·º bersabda:

“Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada orang zalim. Tetapi apabila Dia telah menyiksanya, maka Allah tidak akan melepaskannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, tetaplah pada jalan kesabaran dan kebaikan. Jangan sampai kezaliman orang lain membuat kita ikut berlaku zalim. Karena Allah tidak pernah tidur.

Allah tidak pernah lalai dari kezaliman yang terjadi. Allah Maha Adil dan Maha Mengetahui. Tugas kita adalah bersabar, terus memperbaiki diri, dan percaya bahwa balasan Allah pasti datang, entah cepat atau lambat.

Jangan pernah ragu bahwa kezaliman akan dihancurkan, dan pelakunya akan dibalas dengan setimpal. Maka, bersabarlah. Kuatkan doa untuk saudara-saudara kita di palestina atau negara lain yang saat ini sedang ditindas. Jangan pernah lelah untuk jadi orang baik. Karena ketika dunia mengecewakan, surga tetap menjadi tujuan utama.

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar..”
(QS. Al-Baqarah: 153)

0 Komentar