Jika Allah Mengambilnya, Lantas Mengapa Engkau Marah?


Jibril Radio - Dalam kehidupan ini, sering kali kita menghadapi kehilangan, baik itu kehilangan harta, kesehatan, jabatan, bahkan orang yang kita cintai. Rasa sedih, kecewa, atau marah pun mungkin muncul dalam hati. Namun, mari kita renungkan kembali: Apakah kehilangan itu benar-benar milik kita? Apakah pantas kita marah kepada Allah yang adalah Pemilik segala sesuatu? Bahkan tubuh kita sendiri bukan milik kita

Sebagaimana yang disampaikan oleh Asy-Syaikh Shalih Al-Utsaimin rahimahullah dalam Syahru Riyadhus Shalihin 1/207, beliau berkata:

"Jika semuanya adalah milik Allah, maka jika Dia mengambil sesuatu darimu maka itu adalah milik-Nya. Dan jika Dia memberikan sesuatu kepadamu maka itu adalah milik-Nya, lantas mengapa engkau murka?"

Pernyataan ini adalah pengingat yang mendalam tentang hakikat kepemilikan dan bagaimana kita seharusnya bersikap terhadap takdir Allah. Berikut adalah refleksi dari pesan tersebut yang diiringi dengan dalil-dalil Al-Qur'an dan hadis untuk memperkuat pemahaman kita.

Semua Milik Allah

Allah subhanahu wa ta'ala dengan jelas menyatakan bahwa segala yang ada di langit dan bumi adalah milik-Nya. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

"Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi." (QS. Al-Baqarah: 284)

Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada satu pun yang benar-benar menjadi milik kita. Segala sesuatu yang kita miliki hanyalah titipan sementara dari Allah. Harta, kesehatan, keluarga, bahkan nyawa kita sendiri adalah milik-Nya.

Mengapa Kita Marah?

Ketika Allah mengambil sesuatu dari kita, sering kali kita merasa tidak terima. Namun, mari kita pikirkan sejenak: Apakah pantas kita marah atas sesuatu yang bukan milik kita? Bayangkan seseorang yang meminjamkan barang kepada kita, lalu suatu hari ia mengambil kembali barang tersebut. Apakah kita pantas marah kepada pemilik barang itu?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridha, maka baginya keridhaan (Allah). Dan barang siapa yang murka, maka baginya kemurkaan (Allah)." (HR. At-Tirmidzi, no. 2396)

Hadis ini menunjukkan bahwa ujian berupa kehilangan adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Allah ingin melihat apakah kita mampu bersabar dan ridha terhadap ketetapan-Nya.

Hikmah di Balik Kehilangan

Setiap kehilangan yang kita alami pasti mengandung hikmah. Allah tidak pernah menetapkan sesuatu tanpa tujuan. Berikut adalah beberapa hikmah yang bisa kita renungkan:

  1. Menghapus Dosa Kehilangan sering kali menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    "Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah berupa kelelahan, penyakit, kesedihan, gangguan, atau kegundahan, bahkan duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus dosa-dosanya." (HR. Bukhari, no. 5641)

    Dengan kehilangan, Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah lalu.

  2. Meningkatkan Keimanan Kehilangan adalah ujian yang dapat meningkatkan keimanan kita. Ketika kita bersabar dan ridha, iman kita akan semakin kokoh. Allah berfirman:

    "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)

  3. Mengajarkan Ketergantungan kepada Allah Kehilangan mengingatkan kita bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan hanya kepada-Nya kita bergantung. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa:

    "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau jadikan mudah, dan Engkau menjadikan yang sulit itu mudah jika Engkau kehendaki."

  4. Melatih Hati untuk Bersyukur Kehilangan membuat kita lebih menghargai apa yang masih kita miliki. Allah berfirman:

    "Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya." (QS. Ibrahim: 34)

Bagaimana Bersikap Ketika Mengalami Kehilangan?

Agar kita tidak terjebak dalam rasa marah atau kecewa, berikut beberapa langkah yang bisa kita ambil:

  1. Menguatkan Keimanan Percayalah bahwa segala sesuatu adalah milik Allah dan Dia lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Firman Allah:

    "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)

  2. Bersabar Kesabaran adalah kunci untuk menghadapi kehilangan. Allah berfirman:

    "Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153)

  3. Bersyukur Ingatlah bahwa masih banyak nikmat Allah yang kita miliki. Jangan biarkan satu kehilangan membuat kita lupa terhadap banyaknya karunia Allah.

  4. Berdoa Mohonlah kepada Allah agar diberikan kekuatan dan ketabahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa berikut:

    "Ya Allah, gantikanlah musibah ini dengan sesuatu yang lebih baik." (HR. Muslim, no. 918)

  5. Mengambil Pelajaran Jadikan kehilangan sebagai pelajaran untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    "Berusahalah untuk selalu memperbaiki dirimu di saat suka maupun duka."

Kehilangan adalah bagian dari kehidupan. Apa yang diambil oleh Allah sejatinya adalah milik-Nya, dan kita sebagai hamba-Nya tidak layak untuk marah atau kecewa. Sebaliknya, jadikan kehilangan sebagai momen untuk introspeksi, bersabar, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah.

Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa ridha terhadap takdir Allah dan mendapatkan keberkahan di dunia serta akhirat. Aamiin.

---------------------------------------------------------------------------------------
Simak video kajian sunnah:

  1. Bersabarlah ditengah ujian 
  2. Masih seretkah rezekimu? tips mendatangkan keberkahan
  3. Terlalu sibuk dengan urusan orang lain
  4. Persahabatan yang abadi
  5. Detik-detik wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam 
  6. Dampak buruk cinta dunia 
  7. Belajar bersyukur yang benar
  8. Mengapa Allah memberi ujian kepada kita
  9. Canda dan tawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam
  10. Kisah menakjubkan tentang tawakal 
  11. Ternyata itulah yang terbaik bagimu
  12. Beriman kepada hari akhir 
  13. Inilah penyebabnya Allah berpaling dari hambanya
  14. Siapakah Imam Syafi'i
  15. Kesombongan yang membinasakan
  16. Poligami impian para lelaki tapi bikin puyeng?
  17. Anak seperti lembaran putih
  18. Jadilah orang pemaaf
  19. Tujuan Allah menciptakan manusia
  20. Bagaimana agar jiwa ini bersih?
  21. 3 tingkatan agama
  22. Berbakti kepada orang tua


0 Komentar