Muhasabah Diri Lewat Anak: Mendidik Anak dengan Kasih Sayang

Jibril Radio - Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun, tidak jarang kita menemui perilaku anak yang tidak sesuai harapan atau bahkan membuat kita merasa kecewa. Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk merenungkan apa yang sebenarnya terjadi. Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah berkata, “Apabila kamu melihat perkara yang tidak kamu sukai pada anakmu, mohonlah kepada Rabb-mu untuk mencabut hukuman-Nya darimu, dan bertaubatlah kepada-Nya atas dosa-dosamu. Karena keburukan pada anakmu tak lain ditujukan untuk menegurmu.”

Anak sebagai Amanah dari Allah

Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan anak sebagai amanah bagi orang tua. Firman-Nya dalam Al-Qur’an:

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim: 6)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa tanggung jawab mendidik anak bukan hanya soal memberikan kebutuhan duniawi, tetapi juga memastikan mereka berada di jalan yang diridhai oleh Allah. Ketika kita melihat hal yang tidak baik pada anak, hal ini bisa jadi merupakan refleksi dari apa yang kurang kita lakukan sebagai orang tua.

Perilaku Anak sebagai Cermin Diri

Hasan Al-Bashri menekankan bahwa keburukan yang tampak pada anak bisa jadi adalah teguran dari Allah untuk orang tua. Sebagai contoh, jika anak menunjukkan sikap kurang sopan atau malas dalam ibadah, kita perlu bertanya pada diri sendiri: Apakah kita telah memberikan contoh yang baik? Apakah kita sudah konsisten dalam menjalankan kewajiban agama di hadapan mereka?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari, no. 893; Muslim, no. 1829)

Hadis ini menegaskan bahwa orang tua memegang peran utama dalam membentuk karakter anak. Apa yang dilakukan anak sering kali merupakan hasil dari apa yang mereka lihat dan pelajari dari lingkungan keluarga.

Pentingnya Muhasabah Diri

Muhasabah atau introspeksi diri adalah langkah penting untuk memperbaiki hubungan kita dengan anak. Ketika kita melihat sesuatu yang tidak kita sukai pada anak, alih-alih hanya menyalahkan mereka, kita perlu merenungkan:

  1. Apakah kita sudah memberikan teladan yang baik? Anak adalah peniru ulung. Mereka belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. Jika kita ingin anak rajin salat, misalnya, kita harus menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan salat.

  2. Apakah kita sudah mendoakan mereka dengan sungguh-sungguh? Doa orang tua untuk anaknya sangatlah mustajab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi: doa orang tua untuk anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi, no. 1905)

  3. Apakah kita sudah meminta ampun atas dosa-dosa kita? Hasan Al-Bashri mengingatkan bahwa keburukan pada anak bisa jadi merupakan dampak dari dosa-dosa kita. Oleh karena itu, bertaubat dan memohon ampun kepada Allah adalah langkah penting untuk memperbaiki keadaan.

Mendidik Anak dengan Kasih Sayang

Selain introspeksi, kita juga perlu mendidik anak dengan penuh kasih sayang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah teladan terbaik dalam hal ini. Beliau selalu menunjukkan kelembutan dalam mendidik anak-anak. Dalam sebuah hadis, disebutkan:

“Tidaklah kasih sayang itu ada pada sesuatu kecuali ia akan menghiasinya, dan tidaklah kasih sayang itu dicabut dari sesuatu kecuali ia akan memperburuknya.” (HR. Muslim, no. 2594)

Kasih sayang bukan berarti membiarkan anak melakukan apa saja, tetapi mendidik mereka dengan pendekatan yang lembut dan penuh pengertian. Jika anak melakukan kesalahan, berikan nasihat dengan cara yang bijaksana.

Berdoa untuk Kebaikan Anak

Doa adalah senjata utama orang tua dalam mendidik anak. Bahkan, para nabi pun selalu mendoakan kebaikan untuk keturunan mereka. Salah satu doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an adalah doa Nabi Ibrahim:

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)

Dengan doa, kita memohon kepada Allah agar memberikan hidayah dan keberkahan dalam kehidupan anak-anak kita.

Perkataan Hasan Al-Bashri rahimahullah tentang muhasabah diri lewat anak adalah pengingat yang sangat berharga bagi kita sebagai orang tua. Anak bukan hanya amanah, tetapi juga cermin bagi diri kita. Ketika kita melihat hal yang tidak baik pada mereka, jangan terburu-buru menyalahkan. Sebaliknya, introspeksilah dan perbaiki hubungan kita dengan Allah.

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kita kekuatan untuk menjadi orang tua yang amanah, mampu mendidik anak-anak kita dengan baik, dan selalu memohon ampun atas segala kekurangan kita. Aamiin.

---------------------------------------------------------------------------------------
Simak video kajian sunnah:

  1. Bersabarlah ditengah ujian 
  2. Masih seretkah rezekimu? tips mendatangkan keberkahan
  3. Terlalu sibuk dengan urusan orang lain
  4. Persahabatan yang abadi
  5. Detik-detik wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam 
  6. Dampak buruk cinta dunia 
  7. Belajar bersyukur yang benar
  8. Mengapa Allah memberi ujian kepada kita
  9. Canda dan tawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam
  10. Kisah menakjubkan tentang tawakal 
  11. Ternyata itulah yang terbaik bagimu
  12. Beriman kepada hari akhir 
  13. Inilah penyebabnya Allah berpaling dari hambanya
  14. Siapakah Imam Syafi'i
  15. Kesombongan yang membinasakan
  16. Poligami impian para lelaki tapi bikin puyeng?
  17. Anak seperti lembaran putih
  18. Jadilah orang pemaaf
  19. Tujuan Allah menciptakan manusia
  20. Bagaimana agar jiwa ini bersih?
  21. 3 tingkatan agama
  22. Berbakti kepada orang tua


0 Komentar