Waspada! Kematian Bisa Datang Kapan Saja


Jibril Radio - Dalam kehidupan yang penuh dengan aktivitas, sering kali kita terlena oleh rutinitas duniawi dan melupakan tujuan utama keberadaan kita di dunia ini. Salah satu peringatan yang sangat menyentuh hati terdapat dalam kutipan perkataan seorang ulama, Zuhaîr bin Nu’aim Al-Bani rahimahullah. Beliau pernah ditanya, “Wahai Abu Abdurrahman, apakah kamu ingin menasihatkan sesuatu?” Beliau menjawab, “Ya, waspadalah bila Allah mengambil nyawamu sedang kamu berada di atas kelalaian.”

Pernyataan ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga hati dan amal perbuatan agar senantiasa berada di jalan yang diridhai oleh Allah. Pertanyaannya adalah kenapa kita harus selalu waspada?

Mengapa Kita Harus Selalu Waspada?

Allah subhanahu wa ta'ala telah menetapkan kematian sebagai suatu kepastian bagi setiap makhluk hidup. Firman-Nya dalam Al-Qur'an:

“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali ‘Imran: 185)

Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara. Segala kenikmatan dan kesenangan dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan kehidupan akhirat. Namun, sering kali manusia terjebak dalam kelalaian dan melupakan persiapan menuju akhirat.

Apa Itu Kelalaian?

Kelalaian yang dimaksud bukan sekadar lupa sesaat, melainkan kondisi di mana hati kita terlalu terikat dengan dunia hingga mengabaikan kewajiban terhadap Allah. Kelalaian ini bisa berupa:

  1. Melalaikan Salat: Salat adalah tiang agama dan kewajiban pertama yang akan dihisab di hari kiamat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    “Amalan seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, maka seluruh amalannya akan baik. Namun, jika salatnya rusak, maka seluruh amalannya akan rusak.” (HR. At-Tirmidzi, no. 413)

  2. Terjebak dalam Maksiat: Maksiat, baik yang terlihat maupun tersembunyi, dapat menutup hati dan menjauhkan kita dari rahmat Allah. Firman-Nya:

    “Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifin: 14)

  3. Terlalu Cinta Dunia: Ketika cinta dunia mendominasi hati, seseorang akan lupa pada akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan:

    “Dunia itu penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim, no. 2956)

Bagaimana Agar Kita Tidak Terlena?

Agar terhindar dari kelalaian, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

  1. Menguatkan Iman: Membaca Al-Qur'an dan memahami kandungannya dapat menjadi obat bagi hati yang lalai. Firman Allah:

    “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…” (QS. Al-Isra: 82)

  2. Memperbanyak Zikir: Zikir mengingatkan kita kepada Allah dan menjauhkan dari kelalaian. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabb-nya dengan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari, no. 6407)

  3. Muhasabah (Introspeksi Diri): Setiap malam sebelum tidur, kita dianjurkan untuk mengevaluasi diri. Apakah hari ini kita telah berbuat kebaikan atau justru melakukan dosa? Dengan muhasabah, kita bisa memperbaiki diri setiap harinya.

  4. Bersahabat dengan Orang Salih: Teman yang baik akan selalu mengingatkan kita kepada kebaikan dan akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    “Seseorang itu mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan siapa yang dia jadikan teman dekat.” (HR. Abu Dawud, no. 4833)

Kematian Datang Tanpa Pemberitahuan

Salah satu hal yang sering membuat manusia lalai adalah merasa bahwa kematian masih jauh. Padahal, kematian bisa datang kapan saja, di mana saja, dan dalam kondisi apa saja. Firman Allah:

“Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (QS. Luqman: 34)

Oleh karena itu, kita harus senantiasa siap menyambut kematian dengan amal yang terbaik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengintrospeksi dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Dan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2459)

Renungan dari perkataan ZuhaRenungan dari perkataan Zuha\u00eir bin Nu’aim Al-Bani rahimahullah adalah sebuah pengingat bagi kita semua untuk senantiasa waspada dalam menjalani kehidupan. Jangan sampai kita meninggalkan dunia ini dalam keadaan lalai, karena kematian adalah pintu pertama menuju kehidupan akhirat yang kekal.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa memberikan kita taufik dan hidayah untuk menjalani kehidupan ini dengan penuh kesadaran, selalu mengingat-Nya, dan mempersiapkan diri untuk hari yang tidak ada keraguan di dalamnya. Aamiin.

---------------------------------------------------------------------------------------
Simak video kajian sunnah:

  1. Bersabarlah ditengah ujian 
  2. Masih seretkah rezekimu? tips mendatangkan keberkahan
  3. Terlalu sibuk dengan urusan orang lain
  4. Persahabatan yang abadi
  5. Detik-detik wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam 
  6. Dampak buruk cinta dunia 
  7. Belajar bersyukur yang benar
  8. Mengapa Allah memberi ujian kepada kita
  9. Canda dan tawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam
  10. Kisah menakjubkan tentang tawakal 
  11. Ternyata itulah yang terbaik bagimu
  12. Beriman kepada hari akhir 
  13. Inilah penyebabnya Allah berpaling dari hambanya
  14. Siapakah Imam Syafi'i
  15. Kesombongan yang membinasakan
  16. Poligami impian para lelaki tapi bikin puyeng?
  17. Anak seperti lembaran putih
  18. Jadilah orang pemaaf
  19. Tujuan Allah menciptakan manusia
  20. Bagaimana agar jiwa ini bersih?
  21. 3 tingkatan agama
  22. Berbakti kepada orang tua


0 Komentar