3 Hal yang Dapat Dijadikan Pelajaran dari Kisah Nabi Nuh AS untuk Buah Hati
Jibril Radio | Jakarta - Menceritakan kisah nabi kepada buah hati bukan sekedar agar anak mengetahui kisah 25 nabi, tetapi agar anak dapat mendapatkan hal yang bisa dipelajari untuk di dalam hidup. Banyak sekali hal-hal baik dan bermanfaat yang harus dijadikan pedoman ketika anak tumbuh besar ke depannya. Memberi pelajaran kepada anak bisa disampaikan dengan kisah Nabi Nuh AS.
Waktu atau tahun pasti kapan Nabi Nuh AS memberikan dakwah di bumi tidak diketahui secara pasti karena belum ditemukan penjelasan konkret, tetapi perkiraan para ahli sesuai dengan budaya dan tradisi adalah sekitar setelah sepuluh generasi dari Nabi Adam AS sesuai yang ada di dalam al-qur’an yaitu seribu tahun kurang lima puluh tahun.
Nabi Nuh AS memiliki misi agar penduduk yang ada di bumi bisa menyadari bahwa Allah adalah tuhan yang maha esa. Nabi Nuh AS memiliki kesabaran dan keteguhan yang sangat tinggi ketika menyampaikan dan berdakwah pada manusia di bumi. Lama waktu Nabi Nuh AS dalam menyebarkan agama Allah adalah 950 tahun sehingga Nabi Nuh AS merupakan salah satu nabi dengan gelar ulul azmi karena sabar, tabah, dan gigih.
Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan kisah berkenaan dengan Nabi Nuh AS pada Surah Al Ankabut ayat 14 yaitu:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ¡ظَالِمُونَ
“Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh untuk kaumnya, maka Nuh tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim”
Berikut adalah 5 hal yang dapat dijadikan pelajaran dari kisah Nabi Nuh AS yang dapat Anda ceritakan untuk buah hati.
Kesabaran yang Sangat Tinggi
Pelajaran pertama yang bisa dijelaskan dan diceritakan kepada anak adalah tentang pentingnya memiliki kesabaran yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan membuat keputusan saat marah adalah hal yang harus dihindari oleh semua umat. Kisah Nabi Nuh AS memiliki kesabaran yang sangat tinggi dalam melakukan kebaikan yaitu ketika berdakwah dan dari waktu yang lama hanya sedikit yang beriman kepada Allah. Sabar dalam melakukan kebaikan terkadang banyak dilewatkan oleh umat manusia karena mudah menyerah.
Sabar bukan hanya sekedar gigih dalam melakukan apa yang diinginkan, tetapi tidak merasa marah atau kesal sehingga ingin membalas perbuatan orang lain. Banyak sekali hal baik yang akan dirasakan oleh orang yang sabar dalam semua hal yang terjadi di dalam hidup. Hal ini yang sangat sulit didapatkan dan dimiliki oleh umat manusia saat ini. Mengajarkan anak Anda untuk menjadi pribadi yang sabar ketika tumbuh dewasa adalah tips mendidik anak yang sangat baik.
Nabi Nuh AS juga sabar dalam menghadapi cacian dan makian ketika mengajak umat manusia untuk menyembah Allah, oleh karena ini Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat kapal besar agar bisa mengangkut orang-orang beriman dan sepasang hewan. Nabi Nuh dengan sabar bersama pengikutnya membuat kapal dari pagi hingga malam.
Setelah kapal selesai, air bah mulai datang terus menerus dan menyebabkan banjir. Nabi Nuh mengikhlaskan putranya yang tidak percaya dan yakin bisa selamat dari banjir tersebut. Selain putranya, Nabi Nuh AS juga kehilangan istrinya yang durhaka. Kesabaran ini menjadi bukti bahwa banyak hal yang harus dikorbankan demi dakwa Allah SWT.
Menjalani Perintah Allah dan Menjauhi Larangan Allah secara Konsisten
Ketika anak tumbuh besar, tentu saja banyak sekali godaan ketika sudah merasakan lingkungan lain selain di rumah. Konsisten dalam menjalani perintah Allah dan menjauhi semua larangannya adalah hal yang dapat dipelajari dari kisah Nabi Nuh AS. Seperti Nabi Nuh AS yang terus-terusan mengajak umat manusia agar mau beriman kepada Allah setiap waktu. Mencurahkan semua tenaga agar umat manusia bisa konsisten dalam menjalani perintah Allah dan bisa menjauhi larangan Allah.
Menjalani perintah Allah dan menjauhi larangannya dijelaskan pada Surah Al-A’raaf ayat 164 yaitu:
وَاِذْ قَالَتْ اُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُوْنَ قَوْمًاۙ ۨاللّٰهُ مُهْلِكُهُمْ اَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًاۗ قَالُوْا مَعْذِرَةً اِلٰى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, “Mengapa kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa.”
Tidak merasakan putus asa dan terus berjuang ketika menjalani perintah Allah SWT bukanlah hal yang mudah dan belum tentu bisa dijalankan oleh seluruh umat muslim. Memberi pengertian kepada buah hati agar bisa tumbuh dengan terus melakukan kebaikan dan menjalani perintah Allah sangat penting untung Anda terapkan. Banyak sekali hal akan terjadi pada buah hati ke depannya, agar buah hati Anda tetap ada di jalan Allah, didikan dan ajaran yang benar dengan hikmah dari kisah Nabi Nuh AS adalah hal yang tepat.
Menjadi Pribadi yang Lemah Lembut
Nabi Nuh AS melakukan dakwah dengan lemah lembut walaupun mendapatkan balasan yang sangat tidak sesuai. Lemah lembut menjadi salah satu sifat yang harus diterapkan dari awal, lemah lembut bukan berarti seseorang memiliki kepribadian yang lemah sehingga dapat diganggu. Lemah lembut menjadi cara terbaik untuk mengatasi kehidupan agar bisa terus memiliki hati yang bersih dan sifat sabar.
Berinteraksi dengan sesama manusia juga diperlukan sifat lemah lembut, terutama dalam memberikan informasi dan mengajarkan hal-hal baik kepada sesama manusia. Akan lebih cepat diterima masyarakat apabila Anda memiliki sifat lemah lembut dengan yang lain. Nabi Nuh AS memiliki sifat lemah lembut yang patut dijadikan contoh karena sifat ini yang menghiasi diri beliau. Salah menyampaikan karena menggunakan cara yang terburu-buru dan tidak sesuai dengan kondisi lingkungan akan sangat berbahaya.
Banyak sekali kesalahpahaman yang dapat tercipta, oleh karena itu mengajarkan buah hati Anda agar selalu memiliki sifat lemah lembut menjadi didikan awal yang tepat. Banyak sekali pelajaran dan cara mendidik anak yang bisa Anda dapatkan dari kisah 25 nabi.
Kisah 25 Nabi juga dapat Anda ceritakan sehingga anak menjadi paham dan juga menyadari banyak sekali hal baik yang harus dimiliki sebagai manusia. Apabila diterapkan secara perlahan, tentu saja anak bisa tumbuh dengan memiliki sifat yang baik dan positif.
Tiga hal yang dapat dijadikan pelajaran dari kisah Nabi AS apabila Anda kemas dengan menarik dapat dijadikan cerita sebelum tidur ataupun ketika anak bermain dan sudah bisa memperhatikan nilai-nilai kehidupan yang ada. Anda tidak perlu merasa khawatir ketika anak akan bertanya banyak hal, karena Anda dapat menjelaskannya dengan sederhana. Hal ini juga menjadi tanda bahwa anak tertarik dengan kisah Nabi Nuh AS.
0 Komentar